Al-Buruj (Gugusan Bintang)

Nomor Surat : 85. Surat Makkiyah. Turun setelah Asy-Syams. Terdiri atas 22 ayat.Surat Al-Buruj mengutarakan sikap dan tindakan yang biasa dilakukan oleh orang-orang kafir sejak dahulu kepada orang-orang yang mengikuti seruan seorang rasul dengan mengemukakan beberapa contoh yang telah dilakukan oleh orang-orang dahulu. Kemudian Allah mengisyaratkan kemenangan orang-orang yang beriman dan akan mengazab orang-orang kafir … Continue reading Al-Buruj (Gugusan Bintang)

Al-Insyiqaq (Terbelah)

Nomor Surat : 84. Surat Makkiyah. Turun setelah Al-Infithar. Terdiri atas 25 ayat.Surat Al-Insyiqaq mengutarakan peristiwa permulaan terjadinya hari Kiamat, bagaimana balasan amalan yang baik dan perbuatan yang buruk; dan kepastian terjadinya hari Kiamat yang ditentang oleh orang-orang kafir. Dengan menyebut nama Allah, Ar-Rahman Yang Maha Pemurah, Ar-Rahim Yang Maha Penyayang. Apabila langit itu telah … Continue reading Al-Insyiqaq (Terbelah)

Ibadah itu harus ada syariatnya

الأصل في عبادات الحظر فلا يشرَع منها إلا ما شرعه الله ورسوله“Hukum asal aktivitas ibadah adalah terlarang. Maka tidak disyariatkan ibadah yang tidak Allah dan Rasul syariatkan.” Maksudnya, ibadah itu tauqifiyah - tidak boleh dilakukan tanpa perintah. Jika melakukan ibadah yang tidak dijelaskan dalam Kitabullah ataupun Sunah Rasulullah, maka itu bid'ah dan tertolak. Bid'ah ada … Continue reading Ibadah itu harus ada syariatnya

Berdamai dan Kesepakatan itu boleh selagi tidak melanggar halal dan haram

الصلح جائز بين المسلمين إلا صلحا أحل حراما أو حرم حلالاوالمسلمون على شروطهم إلا شرطا أحل حرامًا أو حرم حلالا“Saling berdamai sesama muslim itu boleh selama tidak menghalalkan yang haram atau mengharamkan yang halal. Orang muslim itu wajib memenuhi syarat yang telah mereka buat kecuali syarat yang menghalalkan yang haram atau mengharamkan yang halal.” Dua … Continue reading Berdamai dan Kesepakatan itu boleh selagi tidak melanggar halal dan haram

Indikasi kuat lebih diutamakan dari hukum asal

إذا قويت القرينة قدِّمت على الأصل“Kondisi awal ditinggalkan jika telah ada indikasi kuat yang mengalahkannya.” Meskipun Islam mengajarkan untuk mengedepankan hukum asal dan menolak yang selain itu. Akan tetapi terkadang beberapa indikasi tertentu (qarinah) dapat sangat kuat hingga menggeser hukum asal. Di kala demikian itu, maka qarinah lebih dikedepankan. Jika seorang istri yang tinggal di … Continue reading Indikasi kuat lebih diutamakan dari hukum asal

Bukti bagi penuduh

البينة على المدعي واليمين على المدعى عليه“Memberikan bukti adalah kewajiban orang yang menuduh. Kewajiban orang yang dituduh adalah bersumpah jika ia mengingkari tuduhan itu.” Kaidah ini sebenarnya adalah nash hadits Nabi yang mulia. Kalimat yang pertama bersumber dari hadits yang diriwayatkan Al-Baihaqi. Sementara kalimat yang kedua terdapat dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim yang … Continue reading Bukti bagi penuduh

Hukum kondisi awal itu melekat

الأصل بقاء ما كان على ما كان“Sesuatu itu tetap berada dalam hukum asalnya yang semula.” Kaidah besar ini menerangkan bahwa kondisi sesuatu yang telah menetap secara meyakinkan tidak akan gugur hanya karena adanya dugaan. Jika suatu keadaan atau ketetapan telah diyakini terjadi, maka tidak dapat hilang atau digugurkan kecuali oleh tingkat keyakinannya setara. Jika tidak, … Continue reading Hukum kondisi awal itu melekat

Nasyid Huruf Hijaiyah

ألف أرنب يجري يلعب يأكل جزرا كي لا يتعب باء بطة نطت نطة وقعت ضحكت منها القطة تاء تاج فوق الراس فيه الذهب وفيه الماس ثاء ثعلب صاد دجاجة هو ماكر وقت الحاجة جيم جمل في الصحراء مثل سفينة فوق الماء حاء حج أسمى رغبة فيه طواف حول الكعبة خاء خبز عند البائع لا يأكله … Continue reading Nasyid Huruf Hijaiyah

Al-Muthafifin (Orang yang Curang)

Nomor Surat : 83. Surat Makkiyah terakhir sebelum hijrah ke Madinah. Turun setelah Al-’Ankabut. Terdiri atas 36 ayat.Surat Al-Muthafifin mengandung ancaman-ancaman terhadap orang kafir dan orang yang berbuat curang, di samping itu memberikan janji yang baik kepada mereka yang beriman dan melakukan kebajikan. Dengan menyebut nama Allah, Ar-Rahman Yang Maha Pemurah, Ar-Rahim Yang Maha Penyayang. … Continue reading Al-Muthafifin (Orang yang Curang)

Al-Infithar (Terbelah)

Nomor Surat : 82. Surat Makkiyah. Turun setelah An-Nazi’at. Terdiri atas 19 ayat.Surat Al-Infithar ini menggambarkan kejadian-kejadian pada hari kiamat, dan menerangkan keingkaran manusia kepada karunia Allah dan bahwa segala amal perbuatan mereka itu akan mendapat pembalasan. Dengan menyebut nama Allah, Ar-Rahman Yang Maha Pemurah, Ar-Rahim Yang Maha Penyayang. Apabila langit telah terbelah. Apabila bintang-bintang … Continue reading Al-Infithar (Terbelah)